Meniti titi 2015
Kini aku ke titian terakhir
Langkah ku atur dengan berhati-hati
Mengharap tiada halangan ditepi
Aku terjaga dari mimpi
Mimpi yang aku pasti tiada ku gapai
Mungkin mimpiku tidak seindah yang kuharap
Namun aku tetap belajar sesuatu dari itu.
Selamat datang 2016
Aku akan tetap bermimpi walau sepahit mana mimpi itu akan tidak aku terjaga selagi tiada yang datang menduga.
Lorong yang mana,
Di kiri atau di kanan,
Mungkin di hadapan atau di belakang,
Walau di atas atau di bawah sekalipun,
BayangMu tetap di merata,
Mengekori setiap lorong terbentang,
Tanpa sedikit alpa.
Sejujurnya,
Dimana perginya dirimu
Dimana hilangnya kasihmu
Apakah aku yang salah
Nyatakan kesalahanku
Terangkan salahku
Sejujurnya,
Aku pasrah denganmu
Aku kecewa dengan keadaanmu
Adakah kau masih ingat padaku
Adakah kau masih sayang padaku
Atau selama ini kau hanya berpura
Menutup mataku dengan kesetiaanmu
Sedangkan hatimu menipuku.
Cintanya pendusta,
Berada di merata-rata,
Merobek hati bidari itulah kerjanya,
Meracun fikiran ,
pakar bidangnya.
Mata bak helang memancar galak,
Mencari sang mangsa tidurnya nyenyak,
Hapuslah diri mencari sinar,
Gelapnya hati dipagari nanar.
